Langsung ke konten utama

Postingan

Investasi

Melambung pikiran akan masa depan yang tak pasti ataupun masa kini di luar jangkauan tindak,  habis waktu kesal mengomentari kebijak(sana)an yang mungkin tidak pernah ada,  merasa tak kemana-mana saat yang lain melanglangbuana,  terantuk pada akhir minggu malam pada hari ini,  pada tempat ini,  pada tugas yang terasa begitu kecil dan tak berarti  ...  tapi cuma aku yang  disini dan saat ini bisa mengerjakannya! bukan orang besar terhormat di atas sana,  orang muda pintar penuh prestasi yang itu,  ataupun orang tajir melintir di ujung lainnya.    "Tugasku, kehormatanku!" oceh serangkai kata terpajang pada sebuah tempat pernah bersarang.    Berikan yang mampu diberikan  meski itu bukan sebuah barang mewah ataupun sesuatu yang membuat orang berdecak kagum.  Kembangkan apa yang sudah diterima dan persembahkan persembahan yang tak berharga ini.  Hidup kadang b ukan soal besar atau kecil yang diterima. Berapa yang mampu diberikan kembali dari  yang telah diterima?
Postingan terbaru

Tridasawarsa

  Dekade Ketiga yang jadi asah saat bicara susah, tak lelah mengimbangi, saat yang lain membuang pandang dengan tatapan bosan, yang tak jadi temeh saat bicara remeh, saat lain mengernyit dahi yang pertama bilang "selamat pagi" dan yang terakhir bilang "selamat bobo" yang melihat panorama dari kekerdilan dan kerumitan--ku yang buatku bisa bergerak dari waktu yang seakan terhenti di masa manis dan sakit yang lalu, melihat dunia yang ternyata belum berbatas yang telah dan akan terus kuhormati, Kinasih. yang ini untukmu, selamatlah, kelilingi Sang Matahari, yang ketiga puluh kali! ';:,;;,' ,;.. ..,, d;. . ....;

Laki-laki yang Mulai Merasa Pantas Dipanggil "Om"

Seorang pria beranjak bangun dari kasurnya. Punggungnya tak mau lama-lama lekat dengan tempatnya bermimpi atau hanya terlelap. Selangkah kemudian, dilihatnya seseorang laki-laki. Janggutnya agak semarak, matanya masih kecil terpejam dan mengerjap, berkeriapan di antara bulu mata hitamnya. Bibirnya yang tebal dan kering mulai diusili rambut-rambut hitam di bawah hidungnya, kumisnya sudah lama tidak bersua dengan pisau cukur. Di atas kumisnya yang tipis tapi mulai mengusili bibirnya itu, dua lubang hidungnya yang tampak penuh juga dengan rambut-rambut hidung. Beberapa di antara rambut itu menjuntai, perak keputihan, tak diurusnya. Pipinya tidak tirus, tapi juga tidak mengembung.     “ Tiga dekade sudah, dan kau masih bernafas. Apa saja yang sudah kau lakukan? Untuk siapa?”   Pertanyaan terakhir dulu diteriakinya. Sekarang jarang digubrisnya. Sudah lewat masanya, katanya. Ajal dulu dinantikannya, mau jadi legenda pikirnya. Sekarang ia sudah jadi insan yang meminta dit

Enak

Enak. Sate ayam kumakan sore hari ini sungguh enak. Kacang dalam saus kacangnya tidak hancur sampai halus. Masih meninggalkan sesuatu yang dapat dikunyah saat menghayati gurih sausnya. Ayamnya cukup bernas, kenyal dan menyegarkan saat dikunyah. Aku masih belum menemukan padanan kata juicy dalam kosakata bahasa Indonesia-ku. Mungkin seperti “ bersari” ya? Ketika dikunyah, seperti ada cairan yang keluar. Mungkin itu sedikit minyak dan lemak dagingnya. Ada rasa asin tapi tak seperti garam dalam sarinya itu. Ah apa ya? Mungkin mirip dengan rasa apalah itu yang memang enak. Acarnya segar, kucampur dengan sambalnya. Sambalnya terasa pedas dan sedikit pahit tersendiri, mengurangi rasa mual akibat saus kacang yang manis dan gurih. Apalah rasanya makanan kalau hanya ada rasa asin atau manis saja. Enak itu tidak harus asin. Enak itu tidak hanya manis. Pahit tidak selalu tidak enak. Sedikit atau rasa pahit secukupnya menambah rasa enak pada makanan. Rasa gurih, asin, manis, pedas, pahit;

Tentang Pekerjaan

Ada 3 tipe hal yang dikerjakan manusia: Hal yang dia kerjakan dengan senang hati sepanjang waktu. Ini namanya hobi. Hal yang dia kerjakan dengan berat hati sepanjang waktu. Ini namanya menyiksa diri. Hal yang ada saatnya dia kerjakan dengan sukarela hati, ada saatnya dia kerjakan walaupun berat hati. Ini namanya panggilan.   -seorang pembimbing rohani, pertengahan tahun 2017

Passion

Semakin bertambah kerut-kerut pada wajah, saya makin meyakini sebuah pepatah populer : "passion adalah kunci dari kesuksesan." Setidaknya ada 2 terjemahan kata passion . Yang pertama dan populer, merujuk pada kegairahan . Yang kedua, merujuk pada sebuah kisah sengsara .

Minggu Pagi

Duduk di salah satu sudut kasurku dan mengetik di atas meja lipat.  Beberapa menit yang lalu, setelah mengikuti misa jarak jauh yang dipersembahkan Bapa Uskup Bandung, aku keluar dari kamar kosku untuk mencari sarapan. Setelah berjalan kaki di sekeliling kost, tidak kutemui makanan tersedia di tempat biasanya aku makan disana. Kembali ke kost, kurapikan dan kupacu sepeda motor menuju “warung tenda biru”.  Sejujurnya aku tidak pernah tahu apakah warung ini namanya memang benar “tenda biru”, seniorku yang memperkenalkanku pada tempat ini yang menyebutnya begitu. Dahulu seusai latihan rutin mingguan, seniorku sering mampir makan di tempat ini. Alasannya? Porsinya banyak. Akhir-akhir ini aku biasanya meminta nasi setengah porsi karena merasa tidak mempu menghabiskan satu porsi.  Warung ini seperti bedeng proyek darurat. Dindingnya tripleks dan salah satu sisinya berdinding beton pilar penyangga Jembatan Pasupati. Selain tripleks dan beton, bagian depan warung ini ditutup dengan