Bumi terus berotasi saat matahari dan seisi tata surya menjelajah antariksa, mereka tak diam menunggu biar kita tak menua. Sebelum kali pertama kedua tangan saling terajut saat berjalan menyusur dan menyebrang Jalan Ciumbuleuit, sebelum kali pertama kata itu diucap di malam peringatan proklamasi Indonesia, sebelum hari libur tidak terasa seperti libur saat tak bertemu, dan sebelum masa "dunia milik berdua" itu berakhir, Sampai dua puluh empat beranjak menjadi dua puluh delapan dan dua puluh tiga telah beranjak menjadi dua puluh tujuh Waktu menyaru tak taat kronologi, hanya saat ini yang abadi. Seratus lima puluh kilometer tak buatku jadi bimbang, pun seperdelapan keliling bumi. Untuk yang betah di hati, rahmat ilahi, Selamat dua puluh delapan tahun disini! Gembira loka, lara loka, jana loka. Ucap terimakasihku untukmu dan semua yang berarti dalam hidupmu. Selamat memandang hidup yang selalu baru biarpun katanya tahunnya ulangan! Bandung 30 Mei 2020 Yang tak sabar menua bersamamu, seakan tak ada lagi nanti.
Pagi ini saya sekedar ingin mengisi waktu kosong sebelum kuliah, bereksperimen dengan tulisan resensi (mungkin banyak yang sudah membuat resensi buku ini, namun buat saya: peduli setan lah) Dalam kehidupan berkuliah dan berorganisasi, sering saya temui masalah-masalah yang kelihatannya rumit, tidak bisa diselesaikan, dan banyak orang yang akhirnya hanya menghabiskan waktu hanya untuk khawatir dan mengeluhkan masalah tersebut. Nah, saat saya menemukan situasi seperti itu, saya teringat kepada satu buku yang sederhana tapi berguna. Buku Problem Solving 101 ini saya beli dengan harga +- 50 ribuan (kalo tidak salah, harganya 45 ribu). Awalnya saya rasa itu adalah harga yang terlalu mahal untuk buku yang setipis itu (hanya 115 lembar, ukurannya pun tidak jauh jauh dari selembar kertas A5), namun segalanya berubah setelah saya membuka halaman pertamanya. Dari beberapa lembar halaman awal, saya mengetahui bahwa Ken Watanabe menulis buku ini pada mulanya ditujukan untuk membantu kanak-kanak di...
Komentar
Posting Komentar