Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Estafet Negeri Dongeng

Seorang pemuda duduk di depan lapangan hijau. Tatapannya kosong, tanpa ekspresi, seperti yang biasanya ia lakukan saat sendirian. Pikirannya mengabstraksi manusia-manusia yang berjalan lalu lalang dihadapannya dan manusia-manusia yang pernah ditemuinya. Ia mencoba mencari hal yang sama diantara dirinya dan mereka: intisari dari ide-ide manusia, tentang kebenaran, kebaikan, keadilan, kemerdekaan, Tuhan, dan apapun yang selintas lalu dalam pikirannya. Ia yakin dirinya tidak tahu apa-apa tentang dunia tempat cerita ini dibuat. Ia mungkin sadar kalau dirinya hanyalah seorang tokoh dalam sebuah cerita pendek. Seorang pemudi duduk di depan lapangan hijau. Ia duduk di sebelah seorang pemuda. Sambil sedikit berbasa-basi, pemuda itu memberikannya sebuah surat yang isinya tak kalah basa-basi. Pemudi itu membaca surat ini. . . . . . . . . . . . . . . Selesai membaca surat  yang tidak selesai itu, pemudi tadi sadar kalau pemuda di sebelahnya sudah pergi.