Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Misteri

Tidak semua harus dijawab. Tidak semua harus dipertanyakan. Beberapa hadir untuk sekedar dikenang. Bukan untuk didekati, disentuh, apalagi dimiliki. Lebih manis ketika hanya dipandang. Lebih indah ketika hanya dikagumi. Lebih berarti ketika hanya dipahami.

Kegagalan

“Belajar dari yang peringkat satu dan dari peringkat terakhir” -Gumilar Rahmat Hidayat, dalam sebuah pertemuan saat saya masih seorang mahasiswa tingkat satu. Saya kurang suka menyebut kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda. Bagi saya, "keberhasilan" semata bukanlah sesuatu yang harus dicapai semua orang. Cerita mengenai kegagalan seringkali adalah cerita yang lebih menarik daripada cerita keberhasilan. Menarik ketika cerita itu adalah soal perjalanan hidup seseorang yang ingin melakukan sesuatu dengan cara yang tidak seperti orang kebanyakan. Mungkin karena memang tidak suka ikut-ikutan, bagi saya, jalan untuk menjadi "sukses" bukanlah hanya apa yang diceritakan oleh "orang-orang sukses".  Pergulatan pribadi akhir-akhir ini dengan persoalan optimasi mengajarkan saya bahwa dalam kehidupan ini ada kemungkinan lebih dari satu titik optimum. Titik yang paling optimum di antara titik -titik optimum tadi biasa disebut titik optimum g

Dua Puluh Enam

Percik air dan ketukan perahu, imajiku terpantik Walau bulan-bulan tumpulkan pahat semantik. Tuliskan doa yang bercerita. Dalam hening, berbicara Dalam hati, berkata-kata. Segar dalam ingatan Waktu akal tak habis bahan: setuju atau saling melawan rayakan sesuatu atau sekedar sarapan melimpah alasan tuk saling mengesan. Enam bulan berlalu. Jarak lerai jemari yang hendak bertemu. Paruh warsa beradu dan separuh lagi merindu. Berpijak tanah berbeda, pandang langit yang satu. Sayap karsa dan karya sedang dikepakkan Mengangkasa, menuju angan yang sering berawan: kebosanan atau tekanan ketamakan atau ketidakbebasan. Dalam gelap, tetap berjalan. Buktikan Yang Mengundang Duluan, hadir memberi harapan tak sirna di hari tak nyaman. Langit senja, nila, merah, jingga. Entah esok kan kemana, kita berencana, berusaha, dan bersama Selamat dua puluh enam. Terkabul yang diidam! Di hatimu, semoga Ia bersemayam. Pulau Derawan saa

Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening

Maaf tak saya olah lagi lebih jauh. Dalam keheningan, semoga pesannya bisa ditemukan sendiri dalam kesejatiannya: " Memang memanfaatkan internet dibutuhkan keheningan. Keheningan adalah suatu elemen yang tak terpisahkan di dalam komunikasi. Tanpa keheningan, kata-kata yang kaya akan pesan tak dapat lahir. Dalam diam dan keheningan, kita dapat mendengarkan dengan lebih baik dan lebih mampu memahami diri sendiri; gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna; kita menjadi mampu untuk mengerti dengan lebih baik apa yang sesungguhnya ingin kita sampaikan, apa yang kita harapkan dari orang lain, dan memilih bagaimana kita mengekspresikan diri kita. Dengan diam, kita memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, untuk mengekspresikan dirinya; dan kita mencegah diri kita terpaku pada kata-kata dan gagasan-gagasan kita sendiri tanpa semua itu diberi kesempatan untuk diuji secara layak. Dengan bersikap diam dan mendengarkan, terciptalah ruang untuk mendengarkan sa