Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Laki-laki yang Mulai Merasa Pantas Dipanggil "Om"

Seorang pria beranjak bangun dari kasurnya. Punggungnya tak mau lama-lama lekat dengan tempatnya bermimpi atau hanya terlelap. Selangkah kemudian, dilihatnya seseorang laki-laki. Janggutnya agak semarak, matanya masih kecil terpejam dan mengerjap, berkeriapan di antara bulu mata hitamnya. Bibirnya yang tebal dan kering mulai diusili rambut-rambut hitam di bawah hidungnya, kumisnya sudah lama tidak bersua dengan pisau cukur. Di atas kumisnya yang tipis tapi mulai mengusili bibirnya itu, dua lubang hidungnya yang tampak penuh juga dengan rambut-rambut hidung. Beberapa di antara rambut itu menjuntai, perak keputihan, tak diurusnya. Pipinya tidak tirus, tapi juga tidak mengembung.     “ Tiga dekade sudah, dan kau masih bernafas. Apa saja yang sudah kau lakukan? Untuk siapa?”   Pertanyaan terakhir dulu diteriakinya. Sekarang jarang digubrisnya. Sudah lewat masanya, katanya. Ajal dulu dinantikannya, mau jadi legenda pikirnya. Sekarang ia sudah jadi insan yang meminta dit