Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Beryukur dan Berjaga

Dalam beberapa puluh hari terakhir, berbeda dari sebelumnya, saya agak lebih sering merasa puas, merasa mencapai sesuatu, entah karena telah menyelesaikan satu presentasi kecil, menyelesaikan sebuah pekerjaan yang tadinya bahkan tidak dimengerti, atau beberapa kemajuan lain dalam pengerjaan tugas. Sebuah ingatan akan pelajaran lain mengingatkan saya untuk juga mewaspadai kepuasan-kepuasan ini dengan cara mengamati pengalaman-pengalaman ini secara lebih seksama: apakah yang saya kerjakan ini semakin mendekatkan saya pada tugas-tugas yang lebih utama? Atau ini hanyalah sebuah pengalihan?  Rasa puas diri kadang bisa menjadi racun ketika ia membuat seseorang untuk tidak melakukan apa-apa lagi, merasa semuanya sudah beres. Dalam hal itu, kewaspadaan menjadi sebuah jaring pengaman. Namun kewaspadaan ini pun bukan berarti tidak mampu menghargai apapun yang telah dicapai. Bukan juga berarti tidak mengambil inisiatif dan kesempatan-kesempatan lain selama mendekatkan pada tujuan yang lebih

Mengenai Matematika

Pukul 0:12, dini hari. Tadinya mau membuat catatan ini malam hari, tapi saat membuka laptop pukul 21 tadi, otak saya menggerayang ingin membaca dan menulis tentang konsep matematika yang pernah saya pelajari dan mencoba memetakannya. Beberapa tahun terakhir ini saya baru menemukan cara belajar pribadi dan akhirnya menggunakan cara itu untuk banyak hal. Prinsipnya adalah mencoba menggali dan mengontemplasikan apa yang sudah saya pelajari atau bahkan hanya saya dengar, lalu mencoba mngorganisasikan pengetahuan-pengetahuan itu dengan apa yang sudah saya pelajari sebelumnya. Hal ini saya lakukan setelah membaca beberapa buku yang berkaitan dengan bagaimana cara otak menerima informasi dan menyimpannya. Ada sebuah ambisi tersendiri saat mencoba merangkum apa yang pernah saya pelajari mengenai matematika sampai hari ini. Saya ingin mencoba menuliskan ulang konsep-konsep dalam matematik dalam sebuah kesatuan yang lebih mudah dicerna. Saya merasa selama 24 tahun kehidupan, dari belajar be

Tentang Kata

Di tengah perasaan bersalah--karena belum menghadiahi tulisan ulang tahun untuk seseorang yang kukagumi--dan ingin menulis sesuatu (yang mungkin bukan hadiah ulang tahun itu), akhirnya saya menulis tentang sesuatu yang saya kagumi. Rasanya sudah lama tidak bersentuhan dengan sesuatu yang bisa mengekspresikan diri. Soal ekspresi, saya suka dengan kata-kata. Kata-kata seringkali membebaskan saya untuk mengungkapkan diri di tengah dunia yang seringkali menuntut untuk mengikuti ini, mengikuti itu. Bagi saya kata-kata seperti angin segar dan air yang jernih. Ia berhembus dan mengalir. Dunia seakan membentuk dirinya, namun ia dapat melesati bentuk-bentuk itu. Ia menempati ruang-ruang yang sering tak terjamah, yang kering, yang sumpek, yang membosankan. Ia menerobos ruang-ruang. Kadang kata-kata juga seperti cahaya. Ia gelombang elektromagnetik yang tak membutuhkan medium untuk merambat. Ia diradiasikan oleh keinginan. Keinginan mengungkapkan hal-hal yang ingin saja diungkapkan. Keingi