Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Tumbal

Sekarang aku agaknya mengerti. Memang dunia butuh tumbal. Sebuah prototipe kehidupan “baru” yang penuh kehidupan, kehidupan yang penuh. Bukan gagasan atau teori-teori apalagi imajinasi. Namun, kehidupan nyata yang penuh seluruh. Kehidupan yang benar-benar kehidupan. Mencecap matahari sejati yang bukan hanya gambarnya, di antara pribadi yang lupa dirinya sebenarnya. Lupa betapa dirinya begitu berharga dan begitu dicintai. Anak singa dididik singa, anak manusia dididik manusia. Kamu harus tahu dan berbahasa seperti mereka, makan seperti mereka, hidup seperti mereka—meski kamu bukan mereka—untuk mendidik mereka. Seperti halnya mengajak seseorang untuk berenang pertama kali. Resiko perlawanan menanti. Padahal hanya kembali ke air, tempat ia pernah berkubang di dalamya, sembilan bulan lamanya (atau kurang). Mereka akan melawan. Kamu akan mungkin akan ditolak, dicibir, dicaci, dihujat, disesah, diseret, dibunuh. Mereka tidak salah. Tidak, benar-benar t...