"Imajinasiku seakan kering. Mungkin terkarantina oleh data-data, mungkin terkikis dengan informasi yang tak kunjung habis. Memegang ponsel di hari ini seperti orang haus yang meminum air laut: semakin diminum, semakin kehausan. Butuh jeda sejenak untuk sekedar berhenti. Tak memandang kata-kata, tak menghitung angka-angka, tak mendengar suara-suara. Menjadi orang yang tuli atau buta kadangkala kupikir lebih beruntung dibanding orang yang lengkap indera. Ia bisa bercengkerama dengan dirinya di tengah dunia yang seolah mengharamkan kesunyian. Imajinasinya tak dikekang oleh warna" -sepenggal catatan harian seminggu yang lalu
Ruang-ruang belajar mendalang. Kata-kata jadi Wayangnya, Pikiran jadi Ceritanya, Sang Bayang jadi Dalangnya.