Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Dua Puluh Delapan

Bumi terus berotasi saat matahari dan seisi tata surya menjelajah antariksa, mereka tak diam menunggu biar kita tak menua. Sebelum kali pertama kedua tangan saling terajut saat berjalan menyusur dan menyebrang Jalan Ciumbuleuit, sebelum kali pertama kata itu diucap di malam peringatan proklamasi Indonesia, sebelum hari libur tidak terasa seperti libur saat tak bertemu, dan sebelum masa "dunia milik berdua" itu berakhir, Sampai dua puluh empat beranjak menjadi dua puluh delapan dan dua puluh tiga telah beranjak menjadi dua puluh tujuh Waktu menyaru tak taat kronologi, hanya saat ini yang abadi. Seratus lima puluh kilometer tak buatku jadi bimbang, pun seperdelapan keliling bumi. Untuk yang betah di hati, rahmat ilahi, Selamat dua puluh delapan tahun disini! Gembira loka, lara loka, jana loka. Ucap terimakasihku untukmu dan semua yang berarti dalam hidupmu. Selamat memandang hidup yang selalu baru biarpun katanya tahunnya ulangan! Bandung 30 Mei 2020 Yang tak sabar men...