"20000 volt"
Jam dinding bulat dengan jarum detik berwarna merah di sebelah kanan tulisan tadi.
Ruangan enam kali delapan meter
Dinding triplek warna hijau. Jendela kaca dan papan tulis di belakang.
Rak-rak buku dari kayu berwarna coklat.
Aku tutup mata.
Desing kipas komputer di sebelah kanan.
Suara serangga ternyata lebih keras daripada desing kipas tadi.
Lantai yang kududuki terasa dingin.
Entah, karena hidung yang sedang tersumbat, atau memang aku tak mencium apa-apa.
Semakin sadar
Suara mobil dari jarak seratus meter
Udara berhembus menggoyangkan rambut hidung, mengisi paru-paru.
Lengan kiriku bertumpu pada sebuah meja. Ototnya ditekan gaya reaksi tumpuan meja.
Dunia sedang berputar, kuterka itu dari matahari yang tak diam di tempatnya.
Suara diri samar-samar terdengar. Kusadari daritadi ia berbicara tak terdengar telinga saat aku menuliskan kata-kata yang ia bisikkan sekarang juga.
Diam!
Saat ini aku hanya ingin mencoba menyimak, mendengar, memperhatikan, merasa, menerima, berpasrah.
Banyak hal yang terlewat ketika aku berpikir dan berkhayal, bahkan biarpun hanya berpikir dan berkhayal dalam sekejap (bahkan saat mataku tertuju pada tulisan ini saat ini)
Dimana aku saat ini?
Sedang apa aku disini?
Siapa aku saat ini?
Kenapa aku disini saat ini?
Apa yang harusnya kulakukan saat ini?
Jam dinding bulat dengan jarum detik berwarna merah di sebelah kanan tulisan tadi.
Ruangan enam kali delapan meter
Dinding triplek warna hijau. Jendela kaca dan papan tulis di belakang.
Rak-rak buku dari kayu berwarna coklat.
Aku tutup mata.
Desing kipas komputer di sebelah kanan.
Suara serangga ternyata lebih keras daripada desing kipas tadi.
Lantai yang kududuki terasa dingin.
Entah, karena hidung yang sedang tersumbat, atau memang aku tak mencium apa-apa.
Semakin sadar
Suara mobil dari jarak seratus meter
Udara berhembus menggoyangkan rambut hidung, mengisi paru-paru.
Lengan kiriku bertumpu pada sebuah meja. Ototnya ditekan gaya reaksi tumpuan meja.
Dunia sedang berputar, kuterka itu dari matahari yang tak diam di tempatnya.
Suara diri samar-samar terdengar. Kusadari daritadi ia berbicara tak terdengar telinga saat aku menuliskan kata-kata yang ia bisikkan sekarang juga.
Diam!
Saat ini aku hanya ingin mencoba menyimak, mendengar, memperhatikan, merasa, menerima, berpasrah.
Banyak hal yang terlewat ketika aku berpikir dan berkhayal, bahkan biarpun hanya berpikir dan berkhayal dalam sekejap (bahkan saat mataku tertuju pada tulisan ini saat ini)
Dimana aku saat ini?
Sedang apa aku disini?
Siapa aku saat ini?
Kenapa aku disini saat ini?
Apa yang harusnya kulakukan saat ini?
Komentar
Posting Komentar