Langsung ke konten utama

Jangan Mau Jadi Tua Sebelum Sempat Menjadi Muda

Menjadi dewasa bukan berarti harus berhenti bertanya,
kehilangan kemauan belajar dari hal yang mendasar.
Orang dewasa tahu apa yang tidak ia ketahui.

Menjadi dewasa bukan berarti harus berhenti untuk mencoba lagi
karena sudah pernah gagal berkali-kali
Setiap kegagalan adalah keberhasilan menemukan cara tepat untuk menggagalkan sesuatu

Menjadi dewasa bukan berarti harus kehilangan keberanian untuk salah bicara
saat bicara soal kebenaran.
Ujilah kebenaran itu,
karena dirimu tidak selalu benar
karena kebenaran tidak memihak.

Menjadi dewasa bukan berarti harus semakin banyak diam dan hanya mengamati.
menganggap diri terlalu tua untuk ini dan itu
Ujilah dirimu,
buktikanlah apa benar kau terlalu tua untuk ini dan itu
Menjadi dewasa bukan berarti harus terus-terusan menyesali diri
karena telah menempuh jalur yang dianggap salah.
Semua masa lalumu adalah kesuksesan belajar
untuk menjadi sukses dan gagal

Menjadi dewasa bukan kehilangan kesempatan bersenang-senang
bukan berarti harus kehilangan senyum.
Orang dewasa tahu cara yang tepat untuk bersenang-senang dalam segala kesempatan.


Menjadi dewasa bukan berarti harus berhenti berimajinasi
Imajinasi masa kanak-kanaklah yang mendorong dunia ini melaju.


Menjadi dewasa bukan berarti harus kehilangan kenakalan dan rasa ingin tahu.
bukan berarti harus berhenti berbuat gila dan konyol
Kekonyolanlah yang membuat manusia menjelajah ke planet terjauh
ataupun menjelajah ke laut terdalam.
Kekonyolanlah yang membuat manusia menikmati pesawat terbang
dan lampu pijar.

Menjadi mahasiswa tingkat akhir bukan berarti harus kehilangan energi, kehilangan kegilaan belajar dari awal, kehilangan keberanian untuk mengajukan pertanyaan yang terdengar tolol, kehilangan semangat beraktifitas.
Terus kagum dan pandanglah dunia yang selalu baru layaknya mahasiswa baru!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tukang Ganti Baterai Jam Tangan

Untuk pertama kalinya saya mengganti baterai jam tangan saya. Satu bulan terakhir ini, jam tangan digital saya memang sudah mulai meredup tampilan penunjuk waktunya. “di ABC atau Simpang juga ada kok, Yud”, kata seorang kawan di sebuah obrolan kecil dua sore yang lalu ketika saya bertanya dimana tempat saya dapat mengganti baterai jam tangan saya . Hari Jumat, saya beranjak menuju Simpang Dago, membawa jam tangan hitam saya . Sambil mengamati deretan toko yang ada di sebelah kiri saya, saya mencoba menerka-nerka seperti apa toko yang menyediakan jasa ganti baterai jam tangan. Langkah saya terhenti di depan s ebuah etalase dengan lemari kaca berisi puluhan jam tangan . “Pak, disini bisa ganti baterai jam tangan?”, kata saya sambil melepas jam tangan saya dan menunjukkannya pada seorang bapak berumur empat puluh tahunan penjaga toko . Bapak itu melihat sekilas jam tangan saya lalu dengan tangan kirinya menunjuk seorang bapak lain di depan etalasenya. “dis...

Resensi ++: Problem Solving 101 (bagaimana menjadi pemecah masalah)

Pagi ini saya sekedar ingin mengisi waktu kosong sebelum kuliah, bereksperimen dengan tulisan resensi (mungkin banyak yang sudah membuat resensi buku ini, namun buat saya: peduli setan lah) Dalam kehidupan berkuliah dan berorganisasi, sering saya temui masalah-masalah yang kelihatannya rumit, tidak bisa diselesaikan, dan banyak orang yang akhirnya hanya menghabiskan waktu hanya untuk khawatir dan mengeluhkan masalah tersebut. Nah, saat saya menemukan situasi seperti itu, saya teringat kepada satu buku yang sederhana tapi berguna. Buku Problem Solving 101 ini saya beli dengan harga +- 50 ribuan (kalo tidak salah, harganya 45 ribu). Awalnya saya rasa itu adalah harga yang terlalu mahal untuk buku yang setipis itu (hanya 115 lembar, ukurannya pun tidak jauh jauh dari selembar kertas A5), namun segalanya berubah setelah saya membuka halaman pertamanya. Dari beberapa lembar halaman awal, saya mengetahui bahwa Ken Watanabe menulis buku ini pada mulanya ditujukan untuk membantu kanak-kanak di...

Investasi

Melambung pikiran akan masa depan yang tak pasti ataupun masa kini di luar jangkauan tindak,  habis waktu kesal mengomentari kebijak(sana)an yang mungkin tidak pernah ada,  merasa tak kemana-mana saat yang lain melanglangbuana,  terantuk pada akhir minggu malam pada hari ini,  pada tempat ini,  pada tugas yang terasa begitu kecil dan tak berarti  ...  tapi cuma aku yang  disini dan saat ini bisa mengerjakannya! bukan orang besar terhormat di atas sana,  orang muda pintar penuh prestasi yang itu,  ataupun orang tajir melintir di ujung lainnya.    "Tugasku, kehormatanku!" oceh serangkai kata terpajang pada sebuah tempat pernah bersarang.    Berikan yang mampu diberikan  meski itu bukan sebuah barang mewah ataupun sesuatu yang membuat orang berdecak kagum.  Kembangkan apa yang sudah diterima dan persembahkan persembahan yang tak berharga ini.  Hidup kadang b ukan soal besar atau kecil yang diterima. Berapa...