Enak. Sate ayam kumakan sore hari ini sungguh enak. Kacang dalam saus kacangnya tidak hancur sampai halus. Masih meninggalkan sesuatu yang dapat dikunyah saat menghayati gurih sausnya. Ayamnya cukup bernas, kenyal dan menyegarkan saat dikunyah. Aku masih belum menemukan padanan kata juicy dalam kosakata bahasa Indonesia-ku. Mungkin seperti “bersari” ya? Ketika dikunyah, seperti ada cairan yang keluar. Mungkin itu sedikit minyak dan lemak dagingnya. Ada rasa asin tapi tak seperti garam dalam sarinya itu. Ah apa ya? Mungkin mirip dengan rasa apalah itu yang memang enak. Acarnya segar, kucampur dengan sambalnya. Sambalnya terasa pedas dan sedikit pahit tersendiri, mengurangi rasa mual akibat saus kacang yang manis dan gurih.
Apalah rasanya makanan kalau hanya ada rasa asin atau manis saja. Enak itu tidak harus asin. Enak itu tidak hanya manis. Pahit tidak selalu tidak enak. Sedikit atau rasa pahit secukupnya menambah rasa enak pada makanan.
Rasa gurih, asin, manis, pedas, pahit; keragaman rasa itu enak!
Apalagi ditambah rasa syukur.
Komentar
Posting Komentar