Aku tak sedang bicara peristiwa lampau, yang jadi jualannya ahli sejarah.
Tak soal menyoal siapa yang salah, yang jadi perkaranya ahli hukum atau ahli agama.
Tak juga gandrung soal statistik, yang jadi mainannya ahli ekonomi atau ahli politik.
Cuma ingin menggelitik dengan tanda-tanda masa dari kacamata seorang mahasiswa teknik, tentang bangsanya yang sakit Pantja Sila:
Katanya ia yang bertahan dari prahara "merah"
Katanya ia yang sakti
Walau wakil rakyat tak hafal, apalagi jadi amal,
Walau sering jadi jualan, dua belas bulanan sampai lima tahunan,
Walau sering jadi topik diskusi, miskin praktisi,
Sebelum berbicara soal kesaktiannya,
Pernahkah kita bertanya: apakah ia benar-benar ada?
Tak soal menyoal siapa yang salah, yang jadi perkaranya ahli hukum atau ahli agama.
Tak juga gandrung soal statistik, yang jadi mainannya ahli ekonomi atau ahli politik.
Cuma ingin menggelitik dengan tanda-tanda masa dari kacamata seorang mahasiswa teknik, tentang bangsanya yang sakit Pantja Sila:
- Keuangan yang maha kuasa, ketika hakim tindak pidana korupsi pun bisa disuap tiga bulan lalu di Sulawesi Tengah
- Kemanusiaan tak beradab, ketika manusia yang "salah" boleh dibantai sekejinya satu tahun lalu di Banten
- Persatuan mafia hukum, mafia birokrasi, dan mafia pajak yang semakin dianggap lumrah
- Kerakyatan yang dipimpin oleh kepentingan partai yang bertahta, ketika rakyat hanya bisa menjadi penonton panggung sandiwara kuasa di negeri tempatnya berdaulat. Tempat para lakonnya cuap-cuap bicara atas nama "rakyat", entah siapa yang benar-benar dimaksudnya.
- Keadilan sosial bagi yang punya harta, ketika warga di Papua, Kalimantan Barat, dan daerah perbatasan lainnya tidak menikmati perkembangan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan energi yang secepat berkembangnya pertumbuhan ekonomi nasional
Katanya ia yang bertahan dari prahara "merah"
Katanya ia yang sakti
Walau wakil rakyat tak hafal, apalagi jadi amal,
Walau sering jadi jualan, dua belas bulanan sampai lima tahunan,
Walau sering jadi topik diskusi, miskin praktisi,
Sebelum berbicara soal kesaktiannya,
Pernahkah kita bertanya: apakah ia benar-benar ada?
Komentar
Posting Komentar